"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…"
(Khalil Gibran)
"Ingatan itu masih sangat segar di dalam ingatanku, walaupun jujur aku lupa kapan tepatnya saat aku mengatakannya, tapi yang aku rasakan tidak menyurutkan keindahan yang terpancar dalam setiap langkah dihari-hariku".
Ya.. itulah yang aku rasakan ketika menulis blog ini, perasaan yang ringan karena Cinta, Cinta yang telah bersemi dalam sanubariku bersama dia.
Saat itu aku duduk dikelas 2 di sebuah SMP negeri, sifatku yang keras saat itu membuatku terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak sehat, hari-hariku diisi dengan sesuatu yang tidak bermanfaat, bahkan bisa dikatakan "memalukan".
Malam itu aku dan teman-temanku sedang jalan-jalan memutari kota sempit tempatku tinggal, dijalan aku melihat sekumpulan gadis yang jalan beriringan dengan sepeda motor, disaat itu muncul pertanyaan di sanubariku "itu siapa ya yang pake kaca mata megang handycam ?".
Waktupun seiring berlalu, saat itu aku sudah duduk dikelas 3 SMP dan besok adalah hari perpisahan.
kami sedang mempersiapkan penampilan kami disebuah studio band, hari sangatlah terik dan seakan matahari sengaja memposisikan dirinya diatas kepalaku, dengan cucuran keringat aku bernaung dibawah sebuah pohon sambil menikmati minuman kemasan yang aku beli di studio tiba-tiba lewatlah sosok bidadari anggun, tanpa permisi, tanpa tolehan, dan aku terpana sejenak saat itu.. aku hanya berkata "sungguh indah ciptaan tuhanku yang maha kuasa, subhanAllah".
"Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita".
(Khalil Gibran)
Diriku masihlah diriku yang dulu.. tidak merencakan masa depan, yang aku tatap hanyalah hari ini, kemaren, dan besok.. kehidupan anak remaja yang sedang ingin beranjak dewasa, dipenuhi pesta tanpa memikirkan akibatnya. Uang hanya untuk kuhamburkan, Cinta hanya untuk aku obralkan, dan kasih sayang.. ummm kurasa aku belum punya rasa ini disaat itu.
Waktu terus berlalu, begitupun dengan pesta-pesta bersama teman setiaku. Perpisahan sekolah berlangsung meriah, tetapi tidak dengan jiwaku, yang terbohongi tipuan dunia yang nyata, sangat nyata sehingga aku tidak memikirkan masa di akhir dunia.
Hingga saat itu datang, saat yang terpenting dalam hidupku, saat Tuhan mengizinkan aku bertemu dengan seorang wanita...
usai malam pesta yang aku hadiri bersama teman setiaku, aku membuka ponsel, dan aku mengirim pesan ke wanita itu bahwa aku ingin bertemu dengannya, tidak percuma aku kesana kemari demi mendapat info seorang wanita yang terpenting dalam hidupku kelak, aku berhasil mengetahui namanya, nomor ponselnya, dan juga rumahnya.. sebelumnya aku pernah menelfon ke nomornya, ketika dia menjawab "halo" lidahku terasa kaku dan tidak sanggup berkata apa-apa, sehingga aku hanya bisa mendengar suaranya, tapi terus aku lakukan menelfonnya berulang-ulang, sungguh ada suatu yang beda kurasakan saat mendengar suaranya.
Aku pun berhasil bertemu dengannya didepan sebuah sekolah, dan tanpa ragu aku langsung mengajaknya berkenalan, dan aku berhasil mengajaknya jalan-jalan mengitari kota sempit ini, memang waktu yang sangat singkat aku dapatkan, namun itu adalah hal terindah dalam memoriku.
Malam itu.. langit dipenuhi bintang, kurasakan sinarnya terlalu terang untuk suatu malam yang biasa-biasa saja, aku yakin mereka mempersiapkan diri untuk menyambut sebuah harmoni yang terjalin dalam ikatan dua anak manusia.
Setelah beberapa hari mendekatkan diri meski lewat ponsel aku memberanikan diri untuk mengutarakan isi hatiku, dan aku mendapat respon yang baik darinya, hingga saat sabtu malam aku mengajaknya jalan-jalan, dengan percaya diri aku ungkapkan isi hati dan kunyatakan cinta terhadapnya, dan diapun menerimaku sebagai pria dambaannya, aku merasa sangat terhormat dapat menjalin ikatan asmara bersamanya, dan aku merasakan "Cinta".
itulah sedikit kisah tentang perjalan hidupku,
bersamanya aku rasakan apa itu cinta, aku mengerti arti kasih, dan aku merasakan rasa sayang yang murni.. semurni embun yang jatuh dari sudut daun di pagi hari. Dia mampu merubahku, dia mampu mencintaiku dengan tulus, dan bersamanya ku tinggalkan kebiasaanku yang membohongi diriku sendiri. Tidak terasa hampir genap enam tahun kami bersama, kebersamaan yang begitu indah walau tidak sedikit rintangan yang kami hadapi. Dua tahun longdistance kami jalani dan tidak menyurutkan ikatan yang telah Tuhan karuniakan. dan hingga saat ini aku dan dirinya kuliah bersama, saling mengisi kekosongan satu sama lain, dan aku harap kisah ini terus berlanjut hingga kakek nenek nanti.
"Hidup kita diubah oleh dua hal : lewat orang yang kita cintai dan tulisan yang menginspirasi"
wassalam.
specially to Firdha Fs.
.